The Diary of Ashima: Perjalanan Luar Biasa

Doc. Pribadi
Saat kau diajak jalan-jalan atau nonton, bagaimana perasaanmu? Apakah senang? Ya, tentu saja senang, apalagi jika yang mengajaknya adalah orang yang kita sayangi. 

Dua minggu lalu tiba-tiba seseorang mengajakku nonton. Ya, orang itu suamiku. Yang namanya istri diajak main, ya mau-mau aja, apalagi sudah lama tidak pergi jalan-jalan sejak tinggal di kampung halaman. Namun sayangnya di tempatku tidak ada bioskop, jadi harus ke kota tetangga. Jadi kami berencana untuk pergi ke Bogor, karena itu kota yang paling dekat. 

Hari Jumat kami memesan tiket untuk keberangkatan di hari Rabu tanggal 18 September 2019. Kami memilih weekday karena biasanya harga tiket lebih murah, baik tiket kereta maupun tiket bioskop. Pada hari Rabu pagi kami sudah siap, dan berangkat dari rumah pukul 07:30. Dari rumah ke Stasiun membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Ternyata jalan banyak yang sedang diperbaiki sehingga menggunakan sistem satu arah dan membuat kemacetan di beberapa titik. Kami sampai di stasiun sekitar pukul 09.45 dan langsung print tiket. 

Kami tidak hanya berangkat berdua, tapi ada teman suami juga yang ikut. Namun sampai tiket berhasil di-print, dia belum datang juga. Sudah dihubungi melalui WA, namun tidak aktif. Lalu ditelpon tidak diangkat. Suami berpikir, mungkin saja dia ketiduran. Dan suami minta ijin untuk menjemput ke kontrakannya yang tidak terlalu jauh dari stasiun.

Jadwal keberangkatan kereta pukul 10.25, namun sampai pukul 10.15 suamiku dan temannya belum juga datang. Gelisah, itulah yang aku rasakan. Kan tidak lucu kalau sudah sampai di Stasiun, tapi pada akhirnya harus ketinggalan kereta. Aku terus hubungi mereka. Untungnya pukul 10.20 mereka sampai, dan benar saja dia ketiduran. Kami langsung masuk ke kereta karena sebentar lagi akan berangkat.

Pukul 12.30 kami sampai di Bogor. Awalnya kami mau menggunakan ojek online untuk menuju Mall terdekat, namun ternyata jalanan sangat macet, jadi kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Jarak dari stasiun ke Mall tersebut sekitar 1,4 KM. Untung gak pakai heels, jadi masih aman untuk jalan.

Pukul 13.15 kami nonton film Gundala dan selesai sampai pukul 15.10. Karena kereta menuju Sukabumi berangkat pukul 18.30, akhirnya kami memutuskan untuk menonton film IT:chapter two. Kami telat, jadi ketika masuk film sudah mulai.

Ternyata signal di dalam bioskop tidak terlalu bagus, aku beberapa kali aktifkan data untuk mengecek pesan Whattsapp, tapi tidak ter-update juga. Pukul 17.00 barulah semua pesan bisa di update. Saat buka WA aku terkejut mendapatkan pesan dari Mbak Ika (salah satu PJ ODOP di grup Kairo). Dalam pesan tersebut, Mbak Ika meminta menjadi Momod untuk bedah tulisan pada hari itu, dan diskusinya dimulai pukul 20.00. Awalnya aku bingung karena dijam tersebut masih di kereta, dan aku paling tidak bisa jika menggunakan HP saat di kendaraan, karena akan membuat pusing bahkan sampai muntah. Akhirnya aku sampaikan kepada Mbak Ika belum bisa menjadi momod karena berhalangan, untungnya Mbak Ika baik banget jadi katanya tidak apa-apa dan dicarikan yang lain (semoga kebaikan Mbak Ika dibalas Allah SWT).

Pukul 17:45 kami memutuskan keluar, walaupun film belum selesai. Kami langsung pergi ke Stasiun dengan jalan kaki kembali. Karena hujan, jalanan jadi basah. Rok yang aku pakai pun basah terkena air di jalan, dan kakiku menjadi lecet karena berjalan terlalu cepat, selain itu keringat terus bercucuran. Setelah sampai di Stasiun, aku langsung print tiket. Beberapa saat menungu kami masuk kereta dan pukul 18:30 kereta berangkat.

Pukul 20.38 kereta sampai di Stasiun Sukabumi. Karena teman suamiku akan ke tempat kerja dulu, maka dia izin untuk pulang duluan. Karena lapar, kami makan dulu di salah satu tempat makan di Kota Sukabumi. Awalnya kami berniat untuk menginap di rumah sepupu suami, karena terlalu capek jika harus langsung pulang. Tapi setelah dipikirkan, kami memutuskan untuk pulang saja. Jika menginap, kami takut merepotkan.

Pukul 21,30 kami berangkat kembali. Bayangkan bagaimana dinginnya malam hari saat musim panas, ditambah lagi angin malam dan kami menggunakan motor. Dari Sukabumi ke daerahku, di pinggir jalan hanya ada beberapa rumah yang lampunya menyala. Penerangan jalan pun sangat jarang, hanya ada dua atau tiga di titik tertentu. Selebihnya jalanan sangat gelap. Takut dan khawatir itulah yang aku rasakan. Bagaimana tidak? Jalanan sangat  gelap, dan beberapa waktu lalu rumornya di beberapa titik pernah terjadi pembegalan. Walaupun ada beberapa kendaraan yang lewat, tetap saja rasa takut itu terus menghampiri.

Dulu pernah melihat hal-hal yang aneh, ditambah suka sekali membaca cerita horor. Akhirnya imajinasi pun mengembara, bagaimana seandainya ada ini, ada itu. Tapi setiap kali imajinasi berkeliaran, aku langsung dzikir untuk melawannya. 

Pukul 00.00 akhirnya sampai di rumah mertua yang masih kosong (karena baru dibeli), kami mampir dulu untuk istirahat. Pukul 00.30 lanjut pulang ke rumah. Perjalanan yang luar biasa, tak terduga dan menjadi pengalaman baru. Apalagi perjalanan tengah malam menggunakan motor adalah hal pertama bagiku. Tidak apa, yang penting tetap bersama.

#OneDayOnePost
#OdopBatch7
#GrupKairo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Pesan-Pesan Cinta Untukmu

Sahabatku

Selamat Ulang Tahun Keponakanku