Ubah Tanya dengan Doa

PlorenciaPlurn.blogspot.com
Pernahkah mendapat sebuah pertanyaan yang menimbulkan berbagai reaksi? Ada yang biasa saja, terkejut, kesal, atau mungkin menyerang psikologis sampai ada yang bunuh diri atau membunuh penanya. Atau malah kita yang bertanya? Bisa jadi sih. Memang kadang pertanyaan ini tanpa kita sadari, meluncur begitu saja.

Apakah pertanyaan itu? Memangnya ada sebuah pertanyaan yang menimbulkan reaksi sehebat itu? Bahkan ada yang hubungan bertetangga menjadi renggang. Jawabannya, ADA.
Kadang kita tidak sadar memberikan pertanyaan ini. Pertanyaan yang banyak dihindari. Yaitu kapan nikah?, kapan nyusul?, kapan punya anak? dan kapan hamil?.

Ingatlah kawan, jangan pernah bertanya "kapan nikah?" kepada seorang yang masih sendiri atau single. Jangan mengatakan jomblo, karena itu terlalu sadis. Apalagi yang usianya di atas 25 tahun. Sakiiiiit, lebih sakit daripada diputusin pacar (yang pernah pacaran).
Jangan juga bertanya "kapan hamil?" atau "kapan punya anak?" kepada mereka yang masih belum hamil atau punya anak. Apalagi kepada mereka yang sudah menikah bertahun-tahun.

Kita tidak tahu apa alasan seseorang belum nikah atau belum memiliki anak. Tentunya kita tidak perlu tahu, jangan terlalu kepo dengan kehidupan orang lain. Apalagi sampai dinyinyirin. Gak enak.

Memangnya menikah atau punya anak itu bisa sesuai keinginan kita? bilang pengen nikah, tring.... langsung dapat jodoh. Bilang ingin punya anak, teng.... langsung punya anak. Tidak semudah itu Ferguso. Jodoh dan anak itu rezeki dari Allah, tentunya Allah tahu kapan waktu yang tepat untuk memberi kepada kita.

Buat kawan-kawan yang sering ditanya kapan nikah, aku ada satu jawaban untuk pertanyaan maut tersebut.
Yaitu tentukan target. Misalnya ketika ditanya kapan nikah atau kapan nyusul? Jawab saja 20 februari 2020 (contohnya).
Pasti ada pertanyaan lanjutan, sudah ada calonnya?
Jawab lagi, Insya Allah, semoga Allah segera mempertemukan.

Gimana dong, saya kan belum punya pacar? Masa saya harus bilang tanggal atau bulan sekian. Nikah itu tidak harus pacaran dulu, kawan. Yang pacaran saja belum tentu jodoh. Kalau tidak berakhir ke pelaminan, ya ke pelukan orang. 

Percayakah bahwa ucapan itu adalah doa? Aku percaya dan sudah beberapa kali membuktikan. Sebuah kata atau kalimat yang sering disebutkan akan menjadi sugesti, akhirnya menjadi doa. Mungkin banyak yang tidak percaya, tapi aku punya buktinya. Ya, aku sendiri telah merasakannya.

Ini bukan sombong, hanya memberikan sebuah bukti sebagai contoh.
Jadi sejak 2017 lalu, aku sering mendapat pertanyaan "kapan nikah?". Sebuah pertanyaan yang sering didapatkan ketika kita sudah masuk usia 20 atau 21 tahun. Nah sejak saat itu aku selalu menjawab "Insya Allah, tanggal 09-09-2019". Walaupun tidak punya pacar, aku yakin menjawab itu. 

Setiap kali pertanyaan muncul, pasti aku jawab seperti itu. Atau biar cepat dijawab "Doakan saja".

Qadarullah, ternyata bulan Juli 2019 aku menikah. Tidak pacaran dulu, hanya kenal sekilas. Namun jika Allah sudah berkehendak dan berjodoh, tentu akan dipertemukan. Ketika Allah berkata "Kun Fayakun", maka semua akan terjadi.

Jadi jangan hawatir, kawan. Semua akan indah pada waktunya. Badai pasti berlalu. Setelah hujan, akan ada pelangi. Jika saatnya telah tiba, maka akan dipertemukan. Tugas kita berusaha memperbaiki dan memantaskan diri.

Buat kamu yang suka bertanya, lebih baik ubah pertanyaan menjadi do'a. Jika kamu suka bertanya "kapan nikah?" atau "kapan nyusul", ubah menjadi "semoga segera dipertemukan". Yang biasanya bertanya "kapan hamil? kapan punya anak?" lebih baik ganti dengan "Semoga Allah segera memberi momongan" atau "semoga Allah memberi anak yang shaleh shalehah".

Bagaimana? Lebih enak kan? Tentunya dengan kita mendoakan, lebih enak untuk kita dan juga mereka. Yang pastinya mereka pun tidak tersinggung. 

Mari berhati-hati dalam bertanya, jangan sampai membuat orang lain tersinggung. 

#OneDayOnePost
#ODOPBatch7
#NonFiksi

Komentar

  1. Setujuuu..pernah melali semua pertanyaan2 itu, hahaha
    Allah yang Maha Mengetahui waktu terbaik bagi hambaNya

    BalasHapus
  2. Jika dengan bertanya kita menjadikannya terluka meski kita tidak tahu adanya, please lebih baik diam. Pernah berada pada posisi ditanya, kapan nikah? kapan punya anak? Alhamdulillah sudah keduanya sekarang

    BalasHapus
  3. Saya pernah mengalami semuanya. Mendengar itu bagai tertusuk sembilu. Uuhhh nyeri sekali. Namun, sekarang dibuat selow dan tenang. Ada Allah yg Maha Berkuasa Segalanya 😇

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Pesan-Pesan Cinta Untukmu

Sahabatku

Selamat Ulang Tahun Keponakanku