Joko Anwar, Sutradara Cerdas dari Indonesia

Cnnindonesia.com

Joko Anwar. Siapa yang tidak kenal dengan sosok satu ini, khususnya bagi mereka penikmat dan peneliti film. Dia merupakan salah satu sutradara terbaik Indonesia. Terbukti dari film-filmnya yang banyak mendapatkan penghargaan baik nasional maupun internasional. Juga mendapat banyak pujian dari kritikus internasional.

Joko Anwar lahir pada tanggal 3 Januari 1976 di sebuah perkampungan di Medan, Sumatera Utara. Tumbuh besar dengan menonton film-film kung fu dan horor. Sejak SMP telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Dalam salah satu acara TV (lupa nama acaranya) mengatakan bahwa dirinya tidak pernah sekolah perfilman. Karena saat itu orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya di sekolah film, akhirnya kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Aerospace Engineering. Pada tahun 1999 setelah lulus kuliah, dia menjadi wartawan di harian The Jakarta Post dan menjadi kritikus film, yang akhirnya menjadi seorang sineas.

Joko Anwar memulai karirnya di dunia film pada tahun 2003 saat bertemu produser dan sutradara ternama yaitu Nia Dinata. Saat itu Joko sedang mewawancarai Nia untuk koran di The Jakarta Post. Saat melihat Joko, Nia sangat terkesan dan mengajaknya untuk menulis sebuah proyek film bersama yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003). Film ini sangat luar biasa sukses, baik secara komersil maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri. Di Indonesia sendiri film ini mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yaitu sebagai Film Terbaik di Film Festival Indonesia dan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.

Pada tahun 2005 dia menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni (Joni's Promise) dengan bintang utama Nicolas Saputra dan Mariana Renata dan mendapatkan sambutan luar biasa. Menurut pengakuannya, film ini ditulis saat masih kuliah pada tahun 1998. Film yang digarapnya ini kembali mendapat anugerah Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2005. Selain itu film ini juga mendapatkan penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif" dari SET Foundation yang diketuai oleh pembuat film Garin Nugroho. Film ini juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi, antara lain Sydney Film Festival dan Pusan International Film Festival.  

Selain dua film tersebut, Joko Anwar juga menulis dan menyutradarai banyak film. Tidak hanya untuk dirinya, Joko anwar juga menulis skenario untuk sutradara lainnya. termasuk film komedi Quickie Express yang memenangkan film terbaik di Jakarta International Film Festival pada tahun 2008 dan Jakarta Undercover. Majalah film terkemuka di inggris "sight and sound" menamakannya sebagai "salah satu sutradara tercerdas di Asia" dan memilih filmnya yang berjudul Kala (2007) sebagai film terbaik. Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional. 

Di tahun 2017, Joko Anwar berhasil menciptakan sebuah film horror fenomenal yang berjudul Pengabdi Setan yang di-remake dari film berjudul sama yang rilis tahun 1980 silam. Film yang tayang tanggal 28 September itu berhasil mendulang 3.373.751 penonton selama 24 hari tayang. Ini merupakan Jumlah fantastis untuk sebuah film horror Indonesia. Pengabdi Setan juga diakui jadi sinema Indonesia paling menakutkan.
Lewat tangan dingin Joko Anwar, Pengabdi Setan juga masuk dalam jajaran 13 nominasi Piala Citra 2017 dalam kategori Film Terbaik, Penata Sinematografi, Aktor Anak, Penata Busana, Penata Rias, Penata Artistik, Penata Efek Visual, Penata Musik, Musik Tema, Penata Suara, Penyunting Gambar, dan Penulis Skenario Terbaik. (Viva.id)


Tahun 2019 Joko menulis dan menyutradarai sebuah film pahlawan super neo-noir Indonesia yang berjudul Gundala dengan pemilik hak cipta yaitu Bumilangit Studios. Film yang karakter utamanya diperankan oleh Abimana Aryasatya ini akan menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB). Gundala ditayangkan di bioskop pada 29 Agustus 2019, bersamaan dengan Twivortiare. Selama penayangan penonton Film Gundala lebih dari 1.6 juta. Film ini tembus di Festival Film Internasional Toronto 2019. Sedangkan di Festival Film Indonesia 2019, Gundala mendapatkan 9 nominasi yaitu pemeran utama pria terbaik, skenario adaptasi terbaik, penata musik terbaik, pengarah artistik terbaik, pengarah sinematografi terbaik, penata rias terbaik, penata busana terbaik dan penata efek visual terbaik.

Selain film Gundala, masih di tahun 2019 Joko Anwar menyutradarai dan menulis film berjudul Perempuan Tanah Jahanam (sebelumnya berjudul Impetigore). Film ini ditayangkan pada 17 Oktober 2019 di Indonesia, diundurkan dari jadwal semula yaitu sebulan sebelumnya. Selain itu ada film Ratu Ilmu Hitam yang skenarionya ditulis langsung oleh Joko anwar dan disutradarai oleh oleh Kimo Stamboel dan diproduksi oleh Gope T. Samtani bersama Rapi Films. Film ini diadaptasi dari film berjudul sama keluaran 1981. Film ini mulai diproduksi pada pertengahan April 2019 dan tayang mulai tanggal 7 november 2019.

Kedua film ini merupakan film yang sangat luar biasa, menegangkan dan penuh kejutan. Untuk review filmnya akan ditulis di postingan berikutnya.

Selain sebagai sutradara dan penulis skenario, Joko Anwar juga menjadi produser dan pemeran dibeberapa film bahkan mengisi suara. Tidak diragukan lagi kemampuan sutradara satu ini, dia memang multi telenta. Oleh karena itu sangat pantas jika mendapatkan berbagai penghargaan atas prestasinya.

Kita tunggu kejutan selanjutnya dari Joko Anwar, sosok sutradara cerdas dari Indonesia.

Catatan :
* Aerospace Engineering : Teknik Penerbangan
* The Jakarta Post adalah sebuah harian berbahasa Inggris di Indonesia. Harian ini dimiliki oleh PT Bina Media Tenggara yang berkantor pusat di Jakarta. (Wikipedia.org)
* Sineas : Orang yang ahli tentang cara dan teknik pembuatan film atau ahli perfilman (KBBI)

#OneDayOnePost
#Nonfiksi




Komentar

  1. Ingin sekali melihat perempuan tanah jahanam, sayang belum keturutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga segera bisa di download ya Mbak, biar bisa nonton di rumah

      Hapus
  2. ah ini jg idolaku, heheee keren banget karya-karyanya :)
    bagus ulasannya, sukses terus yaaa :)

    BalasHapus
  3. Baru tahu sosoknya. Selama ini hanya melihat film buatannya saja hehe... keren tulisannya mbak

    BalasHapus
  4. Wah, Joko Anwar, ya... filmnya yang di HBO juga keren, ya, yang genre folklore... 👍

    BalasHapus
  5. Dlu pernah punya keinginan untuk jadi sutradara

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Pesan-Pesan Cinta Untukmu

Sahabatku

Selamat Ulang Tahun Keponakanku