Aku dan tulisanku
Mau dibawa ke mana tulisanmu?
Apa genre tulisanmu?
Hampir seminggu aku terus memikirkannya, namun masih belum mendapat jawaban. Ternyata menentukan genre tulisan tak semudah yang dikira, apalagi jika tulisan-tulisan itu bercampur. Fiksi ada, non-fiksi pun ada. Jadi genre yang mana akan dipilih?
Aku menyukai menulis sudah sejak lama, tepatnya sejak duduk di bangku SMP. Aku sangat menyukai fiksi, seperti puisi, cerpen dan lain-lain. Dan pelajaran yang paling aku suka adalah Bahasa Indonesia. Bahkan puisiku ditampilkan saat acara kenaikan kelas, dan beberapa acara lain.
Namun, saat masuk kuliah aku mulai vakum dari dunia kepenulisan. Untuk alasannya tidak bisa disampaikan di sini, karena terlalu panjang. Mungkin akan ditulis terpisah. Saking lamanya vakum, pernah beberapa kali mencoba menulis kembali, tapi selalu saja berhenti di tengah jalan. Mencoba ikut komunitas kepenulisan di Kampus, ikut komunitas kepenulisan online, dan mengikuti seminar tentang kepenulisan. Tetap sama, hanya beberapa kali menulis lalu berhenti kembali.
Walaupun vakum menulis, aku masih tetap membaca. Yang paling aku suka adalah membaca cerpen atau novel. Bahkan sewatu kuliah lebih senang menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca novel.
Pada awal bulan Agustus aku bercerita kepada seorang teman yang juga menyukai kegiatan menulis (sekarang menjadi wartawan d salah satu stasiun TV), aku mengatakan ingin menulis dan ingin aktif ngeblog lagi. Ya, tentu saja dia mendukung, karena tahu kalau aku suka menulis namun sudah vakum lama.
Akhirnya aku membuat blog, walau sederhana tapi bisa buat menyimpan tulisan-tulisanku, daripada tercecer di kertas yang sewaktu-waktu hilang, di hp atau laptop yang bisa saja error. Ternyata memulai kembali menulis setelah sekian lama vakum tidak semudah yang dibayangkan. Entah kenapa, imajinasiku yang dulu selalu mengembara dan menghasilkan sebuah tulisan, rasanya tidak lagi. Imajinasiku seakan-akan terbatas, setiap kali berimajinasi dan mencari ide, selalu saja mentok dan kembali ke awal. Akhirnya aku bingung harus menulis apa, dan aku biarkan dulu blog yang aku buat.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Setelah beberapa hari membuat blog, mendapatkan informasi di ig @komunitas_odop terkait oprec ODOP Batch 7. Apakah ini yang namanya jodoh? Akhirnya aku mengikuti kegiatan tersebut. Di pekan pertama aku lolos dan bisa lanjut, masuklah di pekan kedua dan diberi tantangan untuk menentukan genre. Sebuah tantangan yang membingungkan buatku.
Lalu tulisanku termasuk genre yang mana? Sebetulnya aku masih bingung. Namun tulisanku berisi pengalaman, curhatan, isi hati, bahkan topik-topik yang berhubungan dengan kehidupan seperti sosial dan agama. Di sini aku simpulkan, sepertinya genre tulisanu lebih ke non-fiksi. Selain itu aku juga menulis cerita pengalaman yang dipadukan dengan beberapa imajinasi, dan ini bisa disebut faksi.
Jadi untuk saat ini genre tulisanku non-fiksi dan faksi. Namun, aku juga ingin suatu hari bisa kembali menulis fiksi. Mudah-mudahan tercapai.
#OneDayOnePost
#OdopBatch7
#GrupKairo
#TantanganPekan2
Keren Kak. Suka Faksi juga ya? 😍
BalasHapusIya ka...
HapusKakak suka juga?
Tetap semangat menulis yaaa..hwaiting 🌹🌹
BalasHapusIya ka, semangat juga
HapusSemangat kak nulisnya, salam sukses ya 😊
BalasHapusIya ka semangat...
HapusHehe salam sukses kembali
Pengalaman yang kurang lebih sama
BalasHapusIya ka, semoga sekarang konsisten y
HapusAku juga suka baca novel atau cerpen mba. Eh semangaaat untuk tulisan non fiksi nya ❤️ Salam kenal dari Konstantinopel squad
BalasHapusIya ka salam kenal juga, tetap semangat
HapusSalam kenal dari konstantinopel kaka, aku juga lagi suka nulis non fiksi ne saling menginspirasi yuks
BalasHapusIya ka salam kenal kembali...
HapusTetap semangat ka