Bukan Anti Sosial 4
Bebas
Intisari-Online.com |
Meski awal-awal nenek masih overprotektif, tapi setidaknya tidak harus diam di rumah, dan hanya mendengarkan omelan melalui telpon. Jangan anggap aku jahat. Hehe
Ternyata dunia sangat luas, banyak hal yang belum diketahui selama ini. Malu, itulah yang aku rasakan ketika berhadapan dengan teman-teman baru. Karena mereka memiliki pengalaman yang luar biasa dan pengetahuan yang banyak. Sedangkan aku? Pengalamanku sangat sedikit, dan begitupun dengan pengetahuan, tak sebanding dengan mereka.
Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang aku ketahui dan pelajari. Mulai menggunakan hp android, belajar mengoperasikan laptop atau komputer, pengetahuan keagamaan dan umum, menggunakan beberapa media sosial, dan yang lainnya.
Banyak hal yang baru aku ketahui saat berada di Perguruan Tinggi. Ternyata aku banyak tertinggal, pengetahuanku dangkal, pengalamanku tidak ada. Tapi, bagaimana pun aku harus bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Akhirnya aku belajar begitu keras, banyak membaca buku dan artikel, dan lain-lain.
Walaupun banyak belajar, tidak lupa sekali-kali pergi keluar untuk refreshing. Aku bisa pergi kemana saja yang diinginkan asal ada ongkos, karena sudah tak ada lagi yang melarang. Tapi tetap, aku pun memiliki batasan tersendiri agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Tempat yang paling aku suka yaitu perpustakaan daerah, alun-alun kota bandung, dan salah satu mall di daerah jatinangor (walau tidak pernah belanja). Alasannya karena tempat-tempat itu bisa dicapai hanya dengan sekali naik bis kota, jadi kalaupun hanya memiliki uang 20 ribu rupiah, bisa bolak-balik asalkan tidak jajan. Selain itu, di sana selalu banyak orang, jadi terkadang bisa bertemu dan berkenalan dengan orang baru, sharing, dan tentunya punya pengalaman baru. Walau kadang, aku lebih menyukai sendirian di antara keramaian.
Di akhir masa perkuliahan, aku bertemu dengan teman baru yang suka sekali bermain ke tempat-tempat wisata atau bioskop. Karena diajak dan dibayarin, aku pun ikut. Tapi tak pernah sekalipun aku cerita ke orang rumah, kalau nenek tahu, pasti diceramahin panjang lebar kali tinggi. Biarlah untuk sementara aku menikmati masa-masa terakhir di PTN dengan hal yang menyenangkan, agar suatu saat ada yang bisa diceritakan.
Setelah enam bulan lulus, aku bekerja di salah satu perusahaan outsourcing. Ternyata dunia kerja sungguh luar biasa, banyak sekali aturan yang harus ditaati. Aku tidak masalah dengan peraturan perusahaan, karena selama ini aku pun mengikuti peraturan sekolah, pesantren, asrama, kampus maupun jurusan. Tapi yang paling menyebalkan, ada juga aturan individual dari TL (Team Leader) yang seenaknya tanpa memikirkan perasaan anggota team. Pengalaman yang terlalu dikekanglah yang membuatku tidak suka diatur oleh seseorang, jika aturan itu dari lembaga tidak masalah sama sekali.
Jika ditanya lebih suka dikeramaian atau sendirian? Bagiku keduanya tidak masalah, selama moodku baik-baik saja. Tapi sayangnya mood ku terkadang berubah sewaktu-waktu tergantung keadaan.
Lebih baik kerja sendiri atau kelompok? Aku bisa keduanya. Jika kelompok, asalkan semua mau bekerja sama, it's ok. Tapi jika tak ada kerjasama, lebih baik sendirian. Simple kan? Hehe
Jika tidak ada kegiatan di luar, aku lebih senang diam di rumah sambil membaca atau apapun yang bisa dilakukan. Bukannya anti sosial, hanya membatasi berkumpul untuk yang unfaedah. Ketika dikeramaian, aku lebih suka diam. Tidak banyak bicara jika baru kenal. Namun ketika sudah kenal atau sedang berdua, jangan kaget jika aku menjadi bawel. Aku gampang akrab dengan orang baru, dan bisa berteman dengan siapa saja.
Intinya, aku suka menyendiri bukan berarti anti sosial. Ketika harus berada dikeramaian, itu tidak jadi masalah. Aku bisa menyesuaikan dengan keadaan atau sebut saja fleksibel.
#OneDayOnePost
#OdopBatch
Mantap kak #semangat
BalasHapussudah fleksibel 😁
BalasHapusSemangat kak
BalasHapusYang lebih suka sendiri biasanya senang membaca dan menulis loh, mirip saya dong
BalasHapusbaguuusss kak :)
BalasHapusKeren
BalasHapus