Mendadak Jadi Koki

Liansikartun
Setiap manusia pasti mengalami perubahan. Itu semua tak masalah, asalkan perubahan ke arah yang lebih baik. Apalagi ketika seseorang telah menikah, maka perubahan itu akan semakin terlihat. Benar kata mamah, setelah menikah orang yang malas pun akan menjadi rajin. Begitu banyak perubahan yang biasanya terjadi.

Dulu aku tidak terlalu suka memasak. Bukan tidak suka, tapi ada beberapa hal yang membuatku tidak memasak. Ketika SD biasanya yang masak mamah, aku hanya tahu tinggal makan saja. Ketika SMP sampai SMA aku tinggal di rumah nenek, dan tidur di tempat mengaji. Pagi-pagi aku pulang ke rumah nenek untuk bersiap-siap berangkat sekolah, saat itu makanan sudah siap. Siangnya aku pulang ssekolah sekitar jam satu, makanan sudah siap juga. Karena biasanya nenek masak untuk sarapan sebelum subuh, dan untuk makan siang sebelum dzuhur. Jadi ketika aku pulang ngaji ataupun sekolah, makanan sudah siap. Aku membantu memasak hanya ketika libur.

Setelah lulus SMA, aku melanjutkan kuliah di Bandung. Di sana aku tinggal di pesantren yang dibagi ke dalam beberapa asrama, aku tinggal di asrama 2 yang bangunannya terdiri dari tiga tingkat dan dihuni lebih dari 100 orang. Di asrama hanya ada satu kompor dan gas 12kg, sedangkan yang menggunakan banyak sekali. Aku sangat malas jika harus mengantri, jadi lebih baik membeli saja. Pernah beberapa kali memasak, itu pun ketika libur kuliah. Karena banyak yang pulang kampung, jadi tidak mengantri.

Di tahun ke 4 kuliah, aku pindah ke asrama baru yaitu asrama 3a. Di asrama ini ada 3 lantai, di setiap lantai ada dua kompor dan gas. Walaupun penghuninya banyak, tidak terlalu mengantri. Jadi kalau di satu lantai ngantri, bisa ke lantai lain. Saat itulah aku menjadikan masak sebagai hobi. Membeli beberapa bahan makanan dan berkreasi.

Setelah lulus kuliah dan bekerja, aku tinggal di kosan. Karena jika di asrama terlalu jauh dengan kantor, capek dan ongkos mahal juga. Namun sayang, di kosan pertama tidak ada kompor sama sekali. Jadi aku hanya masak nasi dan lauknya beli. Kalupun saat ingin masak, aku masak menggunakan magic com. Tapi, tidak semua bisa aku masak, hanya makanan tertentu saja. Jadi daripada masak lebih baik membeli saja. Ketika pindah kosan, di sana sama juga tidak ada kompor.

Kemudian aku pindah kosan lagi, aku senang karena di sana ada kompor, jadi aku bisa masak. Tapi ternyata tetap saja pekerjaanku semakin padat. Aku berangkat pagi, tidak sempat masak. Dan pulang malan, sudah capek jadi malas masak bahkan kadang tidak makan. Akhirnya, aku malah beli lauk dan hanya masak nasi. Lagi-lagi tidak bisa memasak.

Saking jarangnya memasak, sebelum menikah aku pernah merasa khawatir. Bagaimana aku bisa memasak makanan kesukaan suami, sedangkan aku hanya bisa memasak seadanya. Aku tidak bisa memasak makanan yang mewah. Aku takut jika nanti masakanku tidak enak. Walaupun aku sudah jujur dan ibu juga sudah mengatakan kalau aku tidak pandai masak, tapi katanya tidak masalah. Tetap saja aku merasa khawatir.

Hingga akhirnya aku menikah dan langsung ikut ke rumah suami. Aku sempat merasa deg-degan, takut tidak bisa menyiapkan makanan yang sesuai. Hingga akhirnya, aku mencoba beberapa masakan yang belum pernah aku buat, tentunya dengan bantuan resep dari Google. Yang paling membuat ku senang setelah memasak adalah ketika dia mengatakan bahwa masakanku enak, rasanya hatiku terbang melayang.

Sejak saat itu, aku memasak setiap hari. Makanan apapun yang dia inginkan, bahan apapun yang dia beli, aku memasaknya. Apalagi dia tidak pernah menuntut harus begini atau begitu, apapun masakan yang tersedua pasti di makan. Aku selalu meminta pendapatnya, barangkali ada yang kurang dan harus diperbaiki, tapi dia tetap mengatakan kalau masakanku enak. Sepertinya setelah menikah aku mendadak menjadi koki untuk diriku dan suami. Bahagia, itulah yang aku rasakan. Salah satu perubahan yang luar biasa bagiku.

#OneDayOnePost
#OdopBatch7
#GrupKairo

Komentar

  1. Sama persis seperti aku mbak. Waktu dilamar bapak terang2an kalau aku gak bisa masak, alhamdulillah setelah menikah jadi bisa masak. Bisa karna terbiasa... Semangat mbaaaakkk 💪💪💪

    BalasHapus
  2. Terkadang karena tuntutan dan kewajiban sehingga mendadak harus bisa masak ya kakak

    BalasHapus
  3. keren kak.. seorang istri punya sklikk tersembunyi selain koki, lama-lama jadi bendahara, ahli gizi, ahli kebersihan dan lain-lain.. semangat kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ka, jadi seorang istri itu multitasking, apalagi kalau udah punya baby 😅

      Hapus
  4. Semua terjadi karena ada kemauan dan keterdesakkan

    BalasHapus
  5. So sweet ceritanya mbak... untung Pak Suami pengertian ya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Pesan-Pesan Cinta Untukmu

Sahabatku

Selamat Ulang Tahun Keponakanku