"Sosok" Part 2
Aku bangun kembali untuk menutup pintu. Namun saat aku coba menutupnya, sangat sulit seperti ada yang mendorong dari luar. “Apa mungkin karena angin?”pikirku, karena memang aku merasa anginnya sangat besar dan membuat dingin sekali. Saat mencoba kembali mendorong pintu, tidak sengaja aku melihat keluar.
Dan apa yang terjadi?
Aku melihat ada sosok hitam yang wajah buruk rupa, rambut panjang awut-awutan, kuku panjang berwarna hitam dan ujungnya runcing, badannya besar, saat itu duduk di bangku depan. Aku terkejut dan gemetar, entah makhluk apa itu aku baru pertama kali melihatnya. Karena takut, aku berusaha sekuat tenaga menutup pintu, rasanya seperti saling mendorong, hingga akhirnya bisa ditutup juga, dan aku langsung memasang tulak.
Jantungku berdegup kencang, dan berusaha berbaring sambil menutup kepala dengan bantal, karena takut makhluk itu tiba-tiba muncul. Meski dengan perasaan gelisah karena takut dan badan gemetar, akhirnya aku bisa tertidur kembali.
Ketika adzan subuh berkumandang, aku bangun dan membangunkan yang lain. aku masih kepikiran dengan kejadian malam itu, namun tidak berani untuk bercerita kepada siapapun dan memilih untuk melupakannya. Sampai kejadian tak terduga lain datang dari ebeh (sebutan untuk istri guru ngaji). Tiba-tiba kedua tangannya merah dan melepuh. Jika terkena air akan mengembung, pecah dan keluar nanah.
Ebeh bercerita bahwa pada malam itu (malam yang sama dengan kejadian aku melihat makhluk buruk rupa itu) ada kejadian aneh juga menimpa beliau.
Seperti yang sudah disampaikan di awal, pada malam itu mang haji pergi untuk menghadiri pengaiian mingguan, dan biasanya pulang hampir tengah malam. Saat itu malam sekitar pukul 10 atau 11, anak-anak ebeh sudah tidur di ruang depan (memang mereka tidak tidur di kamar), dan ebeh sedang rebahan di kamar.
Tiba-tiba ebeh melihat ada seseorang yang berjalan dari arah pintu masuk. Ebeh merasa aneh, karena pintu rumah sudah dikunci dan biasanya kalau suaminya akan masuk pasti manggil, tapi saat itu tidak. Orang yang dilihat beliau ini tinggi besar, memakai jubah hitam dari atas sampai bawah dan menutupi kaki. Karena penasaran, akhirnya ebeh mengikuti orang tersebut. Ketika sampai dapur ternyata tidak ada siapa-siapa. Karena takut orang itu akan berbuat buruk kepada kami, ebeh membuka pintu tempat kami tidur, tapi ternyata tidak ada orang lain selain kami. Paginya ketika bangun tidur, merasa tangannya panas dan gatal.
Apa yang aku dan ebeh alami, entah berhubungan atau tidak. Yang pasti saat itu merasa kejadiannya sangat aneh. Setelah lulus SD dan tinggal di rumah nenek, ahirnya aku melupakan kejadian tersebut, dan baru ingat kembali ketika ada kejadian lain, tepatnya di tahun 2013.
Untuk kejadian di tahun 2013, akan aku ceritakan di tulisan berikutnya.
Komentar
Posting Komentar